Jumat, 21 Juni 2013

Kriptografi

Kriptografi adalah teknik, metode atau cara yang digunakan untuk menyembunyikan tulisan yang biasanya berisi informasi yang penting dari orang lain yang tidak berkepentingan membaca atau mengetahuinya dengan menrubah-rubah susunan tulisan tersebut dengan meenggunakan metode-metode tertentu sehingga tulisan tersebut tidak memiliki arti bagi penerima yang tidak berhak. Kriptografi berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu “Crypto” yang berarti rahasia dan “Graphy” yang berarti tulisan. Jadi, kriptografi berarti ilmu yang menjaga pesan agar aman.

Kriptografi ini dibuat sebagai akibat dari semakin berkembangnya dunia internet dan tujuan penggunaan internet semakin banyak mulai dari untuk mencari informasi sampai untuk bertransaksi. Dengan adanya kriptografi ini, data-data atau informasi-informasi yang penting dan rahasia yang bertukar di internet dapat terjamin kerahasiaannya sehingga pengguna yang memakai sistemnya akan merasa aman menggunakan sistem tersebut. Informasi-informasi yang bersifat rahasia yang biasa mengalir dalam sistem jaringan internet yaitu dapat berupa user name dan password internet banking pengguna, nomor kartu kredit, dan lain-lain. Dan jika informasi-informasi tersebut bocor, maka itu akan dapat menimbulkan merugikan yang sangat besar bagi pemiliki informasi tersebut. Dengan kita melakukan kriptografi pada data kita, maka kita juga telah memenuhi aspek keamanan informasi, yaitu
  • Kerahasiaan data, yaitu aspek yang memastikan bahwa data atau infomasi yang ada hanya dapat diakses oleh orang yang berhak dan memiliki kunci rahasia untuk membuka informasi yang telah disandikan.
  • Integritas data, yaitu aspek yang meyakinkan bahwa data atau informasi yang ada bersifat utuh, asli dan tidak diubah-ubah oleh pihak yang tidak berhak.
  • Autentifikasi, yaitu memastikan bahwa data atau informasi yang diperoleh benar-benar berasal dari pihak yang berhak untuk membuat dan mengolahnya.

Dalam melakukan kriptografi, ada proses yang selalu dilakukan, yaitu :
·         Proses Enkripsi, yaitu proses untuk mengubah pesan (yang biasa disebut dengan plain text) menjadi pesan acak (yang biasa disebut chiper text) dengan menggunakan algoritma tertentu dan kunci tertentu yang telah disepakati. Kunci tersebut digunakan agar hanya orang yang memiliki kunci yang sesuai saja yang dapat membaca atau menyandikan pesan tersebut. 
·         Proses Dekripsi, yaitu proses untuk mengubah pesan acak atau chiper text menjadi pesan yang sesungguhnya atau plain text dengan menggunakan algoritma dan kunci tertentu yang telah disepakati.
Metode yang biasa dilakukan ketika ingin melakukan enkripsi dan dekripsi, yaitu
·         Substitusi, yaitu dengan mengganti karakter dengan karakter lain berdasarkan kunci tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
·         Transposisi, yaitu dengan merubah susunan karakter berdasarkan kunci tertentu dan algoritma tertentu yang telah disepakati sebelumnya.

Berikut ada beberapa teknik yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, antara lain
·         Caesar
Teknik ini dinamakan teknik Caesar karena teknik ini pernah digunakan oleh Kaisar Romawi Julius Caesar untuk mengirimkan pesan rahasia dalam peperangan sehingga kaisar tersebut selalu memenangkan pepearangan perebutan kekuasaan. Namun teknik ini merupakan teknik yang paling mudah dan sederhana dalam dunia kriptografi karena hanya melakukan penggeseran huruf. Rumus yang digunakan yaitu :

Ø  Enkripsi
c = E(p) = (p + k) mod (26)
Ø  Dekripsi
p = D(c) = (c + K) mod (26)
 dimana k = kunci, p = nilai urutan huruf yang akan dienkrip, dan c = nilai urutan huruf yang akan didekrip
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan enkripsi dengan teknik caesar  adalah sebagai berikut :
1.       Buatlah nilai urutan huruf abjad dari A-Z yang urutannya mulai dari 0-25. Tujuannya untuk memudahkan dalam mencari nilai dari huruf abjad tersebut.


2.       Tentukan kunci yang kita inginkan (misalnya 5) dan plain text yang akan kita enkripsi, (misalnya “KRIPTOGRAFI” ).


3.       Kemudian kita mencoba melakukan enkrip dengan memilih salah satu huruf pada plain text untuk dimasukan dirumus (misalnya huruf “K”).

4.       Kita telah menemukan bahwa dengan kunci = 5, maka huruf K berubah menjadi huruf P. selanjutnya, kita membuat daftar dengan mengurutkan abjad lagi mulai dari huruf P yang kita tempatkan dibawah huruf K dan selanjutnya.


5.        Selanjutnya dari daftar tersebut, kita tinggal mengubah huruf plain text kita menjadi huruf chiper text yang telah kita hasilkan itu.


Jika kita malas menghitung, kita dapat mengunakan 2 kertas yang pada bagian pinggirnya (misalnya kertas pertama dibagian bawah dan kertas kedua dibangian atas) ditulis abjad A-Z. Lalu kita tinggal menggesernya sesuai kunci yang ditetapkan, misalnya kunci = 2 maka huruf A pada kertas kedua digeser ke bawah huruf C. Dan huruf yang tidak mempunyai teman pada kertas kedua maka ditaruh di depan huruf C, sehingga A = Y dan B = Z. 


Dan untuk melakukan dekripsi, kita dapat melakukan cara yang sama tetapi dengan rumus yang berbeda sampai kita bisa membaca dan mengerti akan tulisan yang dihasilkan tersebut.


·         Monoalphabetic
Teknik Monoalphabetic merupakan teknik kriptografi yang menggunakan kunci berupa kata dan kunci tersebut merupakan pengurutan ulang dari huruf abjad. Berikut langkah-langkah yang dilakuan untuk melakukan enkripsi dengan teknik monoalphabetic :
1.       Siapkan plain text yang akan dienkripsi ( misalnya “KRIPTOGRAFI” ) dan kunci yang akan dipakai ( misalnya “INIKUNCI” ).
2.       Tulislah huruf abjad secara berurutan dari A-Z. Lalu tuliskan huruf kunci secara berurutan di bawah abjad tersebut satu per satu. Jika ada huruf kunci yang telah ditulis sebelumnya makan tidak perlu lagi ditulis. Setelah huruf kunci ditulis semua dan jika masih ada huruf abjad yang belum memiliki huruf dari kunci, maka disambung dengan huruf abjad secara berurutan dari A-Z. Dan jika ada huruf abjad kunci yang telah dipakai sebelumnya maka tidak ditulis kembali.


3.       Setelah itu, kita tinggal merubah plain text kita menjadi chiper text berdasarkan huruf abjad yang telah kita hasilkan tersebut.


Dan untuk melakukan dekripsi, kita juga menggunakan cara yang sama. Namun untuk merubahnya, kita tinggal membalikan huruf kunci dan huruf abjad kuncinya ditaruh dibagian atas huruf abjad yang berurutan atau dengan membacanya dari bawah ke atas saja.


·         Polyalphabetic
Teknik Polyalphabetic merupakan teknik kriptografi yang menggunakan kunci yang berupa kata dan juga menggunakan rumus seperti Teknik Caesar. Teknik kriptografi ini lebih sulit dari teknik-teknik sebelumnya karena setiap kata harus dihitung satu persatu dengan menggunakan rumus yang sama dengan Teknik Caesar namun nilai kuncinya berbeda-beda tergantung dari nilai dari huruf kuncinya. Langkah-langkah dalam melakukan teknik ini yaitu :
1.       Siapkan plain text yang akan dienkripsi ( misalnya “KRIPTOGRAFI” ) dan kunci yang akan dipakai ( misalnya “INIKUNCI” ).
2.       Buatlah nilai urutan huruf abjad dari A-Z yang urutannya mulai dari 0-25. Tujuannya untuk memudahkan dalam mencari nilai dari huruf abjad tersebut.


3.       Kemudian tuliskan kata kunci secara berulang-ulang dibawah plain text yang akan dienkripsi. Untuk memudahkan kita juga berikan nilai dari karakter tersebut ( misalnya dibawahnya ).


4.       Lalu masukan dirumus nilai huruf dari plain text dan nilai huruf dari kata kunci


       Sehingga diperoleh :


5.       Setelah itu, nilai yang kita peroleh tersebut merupakan nilai dari huruf chipper text yang kita diinginkan, sehingga kita tinggal mencocokan nilai tersebut dengan hurufnya dari daftar yang telah kita buat sebelumnya.



Dan untuk melakukan dekrpsi, kita juga lakukan cara yang sama namun rumus yang kita gunakan adalah rumus dekripsi pada Teknik Caesar.



Sumber :
·         E-book REI3-CC-KeamananInformasi oleh Prof. Richardus Eko Indrajit 
·         E-book Keamanan Sistem Informasi oleh Prof. Richardus Eko Indrajit 


0 komentar:

Posting Komentar

 
;