Kriptografi adalah teknik, metode
atau cara yang digunakan untuk menyembunyikan tulisan yang biasanya berisi
informasi yang penting dari orang lain yang tidak berkepentingan membaca atau
mengetahuinya dengan menrubah-rubah susunan tulisan tersebut dengan meenggunakan
metode-metode tertentu sehingga tulisan tersebut tidak memiliki arti bagi penerima
yang tidak berhak. Kriptografi berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu
“Crypto” yang berarti rahasia dan “Graphy” yang berarti tulisan. Jadi,
kriptografi berarti ilmu yang menjaga pesan agar aman.
Kriptografi ini dibuat sebagai
akibat dari semakin berkembangnya dunia internet dan tujuan penggunaan internet
semakin banyak mulai dari untuk mencari informasi sampai untuk bertransaksi. Dengan
adanya kriptografi ini, data-data atau informasi-informasi yang penting dan
rahasia yang bertukar di internet dapat terjamin kerahasiaannya sehingga
pengguna yang memakai sistemnya akan merasa aman menggunakan sistem tersebut. Informasi-informasi
yang bersifat rahasia yang biasa mengalir dalam sistem jaringan internet yaitu
dapat berupa user name dan password internet banking pengguna, nomor kartu
kredit, dan lain-lain. Dan jika informasi-informasi tersebut bocor, maka itu
akan dapat menimbulkan merugikan yang sangat besar bagi pemiliki informasi
tersebut. Dengan kita melakukan kriptografi pada data kita, maka kita juga
telah memenuhi aspek keamanan informasi, yaitu
- Kerahasiaan data, yaitu aspek yang memastikan bahwa data atau infomasi yang ada hanya dapat diakses oleh orang yang berhak dan memiliki kunci rahasia untuk membuka informasi yang telah disandikan.
- Integritas data, yaitu aspek yang meyakinkan bahwa data atau informasi yang ada bersifat utuh, asli dan tidak diubah-ubah oleh pihak yang tidak berhak.
- Autentifikasi, yaitu memastikan bahwa data atau informasi yang diperoleh benar-benar berasal dari pihak yang berhak untuk membuat dan mengolahnya.
Dalam melakukan kriptografi, ada proses yang selalu
dilakukan, yaitu :
·
Proses Enkripsi, yaitu proses untuk mengubah
pesan (yang biasa disebut dengan plain text) menjadi pesan acak (yang biasa
disebut chiper text) dengan menggunakan algoritma tertentu dan kunci tertentu
yang telah disepakati. Kunci tersebut digunakan agar hanya orang yang memiliki
kunci yang sesuai saja yang dapat membaca atau menyandikan pesan tersebut.
·
Proses Dekripsi, yaitu proses untuk mengubah
pesan acak atau chiper text menjadi pesan yang sesungguhnya atau plain text
dengan menggunakan algoritma dan kunci tertentu yang telah disepakati.
Metode yang biasa dilakukan ketika ingin melakukan enkripsi
dan dekripsi, yaitu
·
Substitusi, yaitu dengan mengganti karakter
dengan karakter lain berdasarkan kunci tertentu yang telah disepakati
sebelumnya.
·
Transposisi, yaitu dengan merubah susunan
karakter berdasarkan kunci tertentu dan algoritma tertentu yang telah
disepakati sebelumnya.
Berikut ada beberapa teknik yang digunakan untuk melakukan
enkripsi dan dekripsi, antara lain
·
Caesar
Teknik ini dinamakan teknik Caesar karena
teknik ini pernah digunakan oleh Kaisar Romawi Julius Caesar untuk mengirimkan
pesan rahasia dalam peperangan sehingga kaisar tersebut selalu memenangkan
pepearangan perebutan kekuasaan. Namun teknik ini merupakan teknik yang paling
mudah dan sederhana dalam dunia kriptografi karena hanya melakukan penggeseran
huruf. Rumus yang digunakan yaitu :
Ø
Enkripsi
c = E(p) = (p + k) mod (26)
Ø
Dekripsi
p = D(c) = (c + K) mod (26)
dimana k = kunci, p = nilai urutan huruf yang
akan dienkrip, dan c = nilai urutan huruf yang akan didekrip
Langkah-langkah yang dilakukan
untuk melakukan enkripsi dengan teknik caesar
adalah sebagai berikut :
1.
Buatlah nilai urutan huruf abjad dari A-Z yang
urutannya mulai dari 0-25. Tujuannya untuk memudahkan dalam mencari nilai dari
huruf abjad tersebut.
2.
Tentukan kunci yang kita inginkan (misalnya 5) dan
plain text yang akan kita enkripsi, (misalnya “KRIPTOGRAFI” ).
3.
Kemudian kita mencoba melakukan enkrip dengan
memilih salah satu huruf pada plain text untuk dimasukan dirumus (misalnya
huruf “K”).
4.
Kita telah menemukan bahwa dengan kunci = 5,
maka huruf K berubah menjadi huruf P. selanjutnya, kita membuat daftar dengan
mengurutkan abjad lagi mulai dari huruf P yang kita tempatkan dibawah huruf K
dan selanjutnya.
5.
Selanjutnya
dari daftar tersebut, kita tinggal mengubah huruf plain text kita menjadi huruf
chiper text yang telah kita hasilkan itu.
Jika kita malas menghitung, kita
dapat mengunakan 2 kertas yang pada bagian pinggirnya (misalnya kertas pertama
dibagian bawah dan kertas kedua dibangian atas) ditulis abjad A-Z. Lalu kita
tinggal menggesernya sesuai kunci yang ditetapkan, misalnya kunci = 2 maka
huruf A pada kertas kedua digeser ke bawah huruf C. Dan huruf yang tidak
mempunyai teman pada kertas kedua maka ditaruh di depan huruf C, sehingga A = Y
dan B = Z.
Dan untuk melakukan dekripsi,
kita dapat melakukan cara yang sama tetapi dengan rumus yang berbeda sampai
kita bisa membaca dan mengerti akan tulisan yang dihasilkan tersebut.
·
Monoalphabetic
Teknik Monoalphabetic merupakan teknik
kriptografi yang menggunakan kunci berupa kata dan kunci tersebut merupakan
pengurutan ulang dari huruf abjad. Berikut langkah-langkah yang dilakuan untuk
melakukan enkripsi dengan teknik monoalphabetic :
1.
Siapkan plain text yang akan dienkripsi (
misalnya “KRIPTOGRAFI” ) dan kunci yang akan dipakai ( misalnya “INIKUNCI” ).
2.
Tulislah huruf abjad secara berurutan dari A-Z.
Lalu tuliskan huruf kunci secara berurutan di bawah abjad tersebut satu per
satu. Jika ada huruf kunci yang telah ditulis sebelumnya makan tidak perlu lagi
ditulis. Setelah huruf kunci ditulis semua dan jika masih ada huruf abjad yang
belum memiliki huruf dari kunci, maka disambung dengan huruf abjad secara
berurutan dari A-Z. Dan jika ada huruf abjad kunci yang telah dipakai
sebelumnya maka tidak ditulis kembali.
3.
Setelah itu, kita tinggal merubah plain text
kita menjadi chiper text berdasarkan huruf abjad yang telah kita hasilkan
tersebut.
Dan untuk melakukan dekripsi, kita juga menggunakan cara yang sama. Namun
untuk merubahnya, kita tinggal membalikan huruf kunci dan huruf abjad kuncinya
ditaruh dibagian atas huruf abjad yang berurutan atau dengan membacanya dari
bawah ke atas saja.
·
Polyalphabetic
Teknik Polyalphabetic merupakan teknik
kriptografi yang menggunakan kunci yang berupa kata dan juga menggunakan rumus
seperti Teknik Caesar. Teknik kriptografi ini lebih sulit dari teknik-teknik
sebelumnya karena setiap kata harus dihitung satu persatu dengan menggunakan
rumus yang sama dengan Teknik Caesar namun nilai kuncinya berbeda-beda
tergantung dari nilai dari huruf kuncinya. Langkah-langkah dalam melakukan
teknik ini yaitu :
1.
Siapkan plain text yang akan dienkripsi (
misalnya “KRIPTOGRAFI” ) dan kunci yang akan dipakai ( misalnya “INIKUNCI” ).
2.
Buatlah nilai urutan huruf abjad dari A-Z yang
urutannya mulai dari 0-25. Tujuannya untuk memudahkan dalam mencari nilai dari
huruf abjad tersebut.
3.
Kemudian tuliskan kata kunci secara
berulang-ulang dibawah plain text yang akan dienkripsi. Untuk memudahkan kita
juga berikan nilai dari karakter tersebut ( misalnya dibawahnya ).
4.
Lalu masukan dirumus nilai huruf dari plain text
dan nilai huruf dari kata kunci
Sehingga
diperoleh :
5.
Setelah itu, nilai yang kita peroleh tersebut merupakan
nilai dari huruf chipper text yang kita diinginkan, sehingga kita tinggal
mencocokan nilai tersebut dengan hurufnya dari daftar yang telah kita buat
sebelumnya.
Dan untuk melakukan dekrpsi, kita juga lakukan cara yang sama namun rumus
yang kita gunakan adalah rumus dekripsi pada Teknik Caesar.
Sumber
:
·
E-book REI3-CC-KeamananInformasi oleh Prof. Richardus
Eko Indrajit
·
E-book Keamanan Sistem Informasi oleh Prof. Richardus
Eko Indrajit
0 komentar:
Posting Komentar